Tosan Kurir, Part 10: Pintu yang Terbuka



Part 10: Pintu yang Terbuka

Tosan berjalan mengikuti pria berjubah hitam itu menuju pintu kecil di sudut gudang yang sunyi. Setiap langkahnya terasa lebih berat, seolah beban yang ia bawa semakin banyak dan tak bisa ditanggung sendirian. Suasana di sekitarnya semakin mencekam, seakan seluruh dunia terhenti saat ia mendekati pintu itu. Pintu yang seolah menyimpan rahasia besar yang akan mengubah hidupnya selamanya.

Pria berjubah hitam itu berhenti tepat di depan pintu dan menoleh ke Tosan dengan tatapan yang sulit untuk dijelaskan. “Ingatlah, Tosan,” katanya dengan suara rendah, “setiap keputusanmu akan membawa konsekuensinya. Kamu tidak bisa lagi berjalan mundur setelah memasuki dunia ini. Semua yang terjadi sejak saat ini bukan hanya tentang kamu, tetapi tentang banyak orang yang terlibat dalam permainan ini.”

Tosan hanya bisa mengangguk, meskipun hatinya berdebar tak menentu. Ia tidak tahu apa yang dimaksud pria itu, tetapi semakin ia mendengar kata-katanya, semakin yakin bahwa ia sudah terjerat dalam sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar pengiriman barang. Tidak ada pilihan selain melangkah maju.

Dengan tangan yang sedikit gemetar, Tosan mendorong pintu itu. Begitu pintu terbuka, sebuah ruangan gelap dengan cahaya remang-remang menyambutnya. Di dalamnya terdapat meja besar yang dipenuhi dengan peta, dokumen, dan beberapa perangkat teknologi yang tampaknya tidak familiar bagi Tosan. Beberapa orang duduk di sekitar meja itu, dan semuanya tampak serius. Mereka tidak menoleh sedikit pun, seolah sudah menunggu kedatangannya.

“Selamat datang, Tosan,” suara seorang pria di ujung meja terdengar. Pria ini berbeda dari yang lain. Ia mengenakan jas hitam rapi dengan kacamata bulat yang memberi kesan intelektual. Wajahnya tampak lebih tua, namun matanya tajam dan penuh perhitungan. “Kami sudah lama menunggu kamu. Duduklah. Kita harus bicara.”

Tosan merasa matanya berat dan kepala pusing, seperti ada sesuatu yang menghimpit pikiran dan perasaannya. Ia merasa seperti berada di dalam mimpi buruk yang tak bisa ia hindari. Tetapi, meskipun rasa takutnya semakin besar, ia mencoba untuk tetap tenang dan duduk di kursi yang disediakan.

“Ini semua terjadi karena kamu, Tosan,” lanjut pria itu setelah Tosan duduk. “Selama ini, kami mengamati perjalananmu. Kami mengatur setiap rute yang kamu lewati, setiap lokasi yang kamu kunjungi, semua itu bukan kebetulan. Setiap barang yang kamu kirim, setiap klien yang kamu layani, semuanya mengarah padamu.”

Tosan menatap pria itu dengan kebingungan. “Apa maksud Anda? Saya hanya seorang kurir. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa saya yang terlibat dalam semua ini?”

Pria itu menghela napas panjang dan duduk lebih tegak. “Kami tidak bisa menjelaskan semuanya sekaligus, Tosan. Tapi yang perlu kamu tahu adalah, kamu bukanlah orang biasa. Kamu telah terpilih untuk menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Setiap langkah yang kamu ambil dalam pekerjaan ini, setiap barang yang kamu antar, itu bukan hanya soal pengiriman. Ada tujuan yang lebih besar, yang hanya bisa kamu temukan jika kamu mau mencari.”

Tosan merasa matanya semakin berat. Ia mencoba untuk memahami apa yang sedang terjadi, tapi sejujurnya ia tidak tahu harus mulai dari mana. Apa yang mereka bicarakan? Mengapa ia merasa seperti terjebak dalam sebuah skenario yang tidak bisa ia kontrol?

“Tujuan kami sederhana, Tosan,” pria yang duduk di ujung meja itu melanjutkan, “Kami adalah bagian dari jaringan yang sangat besar. Jaringan yang memerlukan seseorang seperti kamu untuk menghubungkan titik-titik yang tersebar. Selama ini, kamu telah membawa lebih banyak daripada sekadar barang. Kamu membawa pesan, petunjuk, bahkan informasi yang tidak kamu sadari. Setiap pengiriman yang kamu lakukan adalah bagian dari rencana yang lebih besar, dan kamu adalah penghubung yang tidak bisa digantikan.”

“Rencana?” Tosan mengulang kata-kata itu, perasaan bingung semakin dalam. “Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang ingin kalian capai dengan semua ini?”

Pria itu menatap Tosan dalam-dalam, dan untuk pertama kalinya, Tosan merasakan ada sebuah keraguan dalam diri pria itu. “Kami tidak bisa memberi tahu semua detailnya sekarang, Tosan. Tapi ada sebuah organisasi besar yang menginginkan kontrol penuh atas banyak hal, dan kami berusaha untuk mencegah itu terjadi. Kamu, dengan pekerjaanmu sebagai kurir, telah berada di jalur yang benar. Kamu adalah bagian dari jaringan yang lebih luas, meskipun kamu tidak tahu sepenuhnya. Kamu tidak hanya membawa barang. Kamu membawa informasi yang bisa mengubah arah perjalanan dunia ini.”

Tosan merasa seperti dunia berputar di sekelilingnya. Semua yang ia ketahui tentang pekerjaannya tiba-tiba terasa seperti bagian dari teka-teki besar yang tak bisa ia pecahkan sendirian. Apa yang dimaksud dengan informasi yang bisa mengubah arah dunia ini? Apa hubungannya semua ini dengan dirinya?

“Tosan, kami butuh kamu untuk melangkah lebih jauh. Kami tahu kamu sudah mulai menyadari bahwa ada yang tidak beres dalam setiap pengiriman yang kamu lakukan. Rute yang aneh, alamat yang membingungkan, orang-orang yang kamu temui—semua itu mengarah pada satu tujuan. Dan sekarang, kamu harus memilih: apakah kamu akan terus melangkah ke depan untuk mengungkap kebenaran, atau mundur dan membiarkan semua ini berlanjut tanpa intervensimu?”

Tosan tidak tahu apa yang harus dijawab. Di satu sisi, ia merasa terjebak dalam permainan yang tidak ia mengerti, namun di sisi lain, ada rasa penasaran yang menggerakkannya untuk mencari tahu lebih banyak. Ada sesuatu dalam dirinya yang tidak bisa berhenti bertanya, Apa yang sebenarnya terjadi?

Di luar sana, dunia yang selama ini ia kenal terasa semakin jauh. Rute-rute yang ia lalui, pelanggan-pelanggan yang ia temui, semuanya mulai membentuk pola yang lebih besar, lebih gelap. Dan semakin ia mencoba untuk memahami, semakin ia merasa seperti ia berada dalam peran yang jauh lebih penting daripada yang ia bayangkan.

“Apa pilihan saya?” akhirnya Tosan bertanya, suara itu terdengar lebih rendah, seolah ia sedang berbicara kepada dirinya sendiri.

Pria itu tersenyum tipis. “Pilihanmu akan menentukan, Tosan. Jika kamu memilih untuk tetap bersama kami, kamu akan mengungkapkan semua kebenaran yang tersembunyi. Tapi jika kamu memilih untuk mundur, semua ini akan terus berlangsung tanpa kamu, dan kami tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi selanjutnya.”

Tosan terdiam, merenung. Setiap langkah yang ia ambil sejak memulai pekerjaan kurir ini membawa ia lebih dekat ke dunia yang tak bisa ia pahami sepenuhnya. Tapi satu hal yang ia tahu, ia tidak bisa lagi mundur. Keputusan itu harus ia buat, dan jalan yang ia pilih akan mengubah semuanya.

“Apa yang harus saya lakukan sekarang?” Tosan akhirnya bertanya, suara penuh tekad.

Pria itu berdiri dan mengarah ke pintu lain yang terletak di ujung ruangan. “Ikuti aku, Tosan. Ini baru awal perjalananmu.”

Posting Komentar


Format Order SMS (atau - W A -):
Nama Barang, Nama Pengirim, Alamat Pengambilan, telp - Nama Penerima, Alamat Penerima, Telp

Contoh :
(ambil) Baju, Ayu, Jl. Simping no 46 Sidoarjo, 0813 2770 7780 - (kirim) Darwanto, Jl. Kupang Jaya 2 no 7 Surabaya, 085806661138


Kurir Sidoarjo | # - # | Memberikan layanan Kurir Dalam Kota yang murah, mudah, praktis dan amanah

Layanan Ambil dan Kirim Barang dalam Kota Sidoarjo - Surabaya dan sekitarnya : | WhatsApp : 0858 0666 1138 |